• News

    07 September 2012

    Nenek Lumpuhkan Residivis di Tulungagung

    Katemi, 55, warga Desa Podorejo, Kelurahan Sumbergempol, bertindak heroik kemarin (17/10). Seorang diri, nenek itu melumpuhkan laki-laki muda yang hendak me­rampas perhiasannya.

    Terjadi perkelahian yang tidak seimbang. Meski begitu, Katemi mampu melumpuhkan si perampok, yang kemudian diketahui bernama Saiful Bakri, warga Desa Sumbermanjing Wetan, Kecamatan Gondang Legi, Kabupaten Malang.

    Akibat perkelahian yang berlangsung 30 menit tersebut, telinga kiri Katemi mengalami luka. Sedangkan Saiful juga bonyok-bonyok karena dihajar massa. Dia kini mendekam di tahanan Polsek Sumbergempol. Satu kawan jambret, Jarwo, 29, warga asal daerah yang sama dengan Saiful, berhasil lolos dari amukan massa.

    Katemi saat ditemui di Polsek Sumbergempol mengatakan kepalanya masih pening akibat berkelahi dengan penjambret. Dia menceritakan, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 08.30. Saat itu dia sedang bersih-bersih di tegalan yang berjarak kurang lebih 50 meter dari rumahnya. Tiba-tiba dua pria yang naik motor, berhenti mendadak di depannya. Katemi tak mengenal keduanya.

    “Terus satu orang turun dari motor, mendekati saya,” ujarnya.

    Karena merasa tidak mengenalnya, Katemi melanjutkan bersih-bersih. Satu orang dari mereka -yang kemudian diketahui bernama- menanyakan alamat bakul ayam yang tidak dikenalnya. Tiba-tiba pelaku mencekik leher korban. Pelaku mencoba meraih kalung yang dipakai korban.

    “Leher kulo dicekik, kulo lawan. Tambah saya dipukuli dan dicakar-cakar,” katanya.

    Perlawanan berlangsung kurang lebih setengah jam terjadi. Korban mulai merasa tidak kuat, namun tetap bertahan melawan amukan pelaku. Hingga, korban dipukul bagian kepala dan daun telinga robek karena cakaran pelaku.

    Korban akhirnya bertahan dengan memegangi kaki pelaku, meski berkali-kali dipukul dan dicakar oleh pelaku sampai terseret sekitar 2 meter tepat di pohon pisang.

    “Saya teriak minta tolong, tapi tetangga tidak dengar, kebetulan tetangga yang ada di samping tegalan itu sedang memanaskan motor,” jelasnya.

    Kemudian, warga setempat mendengar dan mengetahui kejadian tersebut. Tidak pikir panjang, pelaku langsung dimassa hingga babak belur. Sedangkan temannya yang menunggu di sepeda motor langsung kabur.

    “Saya langsung dibawa ke Rumah Sakit Bha­yangkara, telinga saya robek,” ujarnya.


    Sementara itu, Kapolres Tulungagung AKBP Agus Wija­yanto melalui Kanit Reskrim, Aiptu Sudarmadji mengatakan, ke­betulan saat itu, ada patroli yang melintas di lokasi kejadian. Saat polisi datang, pelaku sudah dalam keadaan babak belur. Kemudian pelaku dibawa ke Polsek Sumbergempol.

    “Wajah­nya sudah memar, pipi sebelah kanan benjol, bekas darah juga ada di badan dan pakaiannya,” katanya.

    Aiptu Sudarmadji menuturkan, setelah dilakukan penyidikan kedua tersangka tersebut ternyata residivis. dia pernah keluar masuk penjara di beberapa kota. Sedang, barang bukti yang diamankan berupa liontin, kalung, suweng dengan total kurang lebih Rp 10.000.000.

    “Tersangka terjerat pasal 365 ayat 2 tentang pencurian de­ngan disertai kekerasan. Ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara,” tegasnya.

    sumber: Radar Tulungagung

    Tidak ada komentar:

    Sejarah

    Fiksi

    Inspirasi