• News

    03 Januari 2019

    Asal-usul Nama Jalan Jayengkusuma


    R.M. Jayengkusumo adalah seorang putra dari Bupati Ngrowo (Kabupaten Tulungagung dulunya bernama Ngrowo, karena dulu merupakan daerah yang banyak rawa-rawanya). Beliau lahir pada tahun 1825 dan wafat pada tanggal 9 Desember 1903.

    Salah satu kiprah beliau di Tulungagung yakni sebagai pendiri desa Demuk di kecamatan Pucanglaban. Desa Demuk dulunya merupakan daerah hutan yang sangat lebat dan wingit karena tidak ada manusia yang berani menjamahnya.

    Meskipun Jayengkusumo putra seorang Bupati, tapi ia merupakan penentang Belanda. Ia sering menentang dan melawan Belanda di berbagai kesempatan, sehingga pemerintah kolonial pun marah dan membuangnya.

    Ketika Jayengkusumo dibuang ke kawasan Demuk, ia kemudian meminta izin untuk babad alas (membuka hutan) ke pemerintah Belanda.

    Hanya kesaktian Jayengkusumolah yang mampu menjadikan daerah tersebut bisa dihuni oleh manusia. Oleh karena itu, Jayengkusumo disegani oleh masyarakat di Tulungagung.

    Makam Jayengkusumo juga terletak di desa tersebut. Hingga sekarang, masih banyak orang yang sering pergi ke makam tersebut untuk melakukan kegiatan spiritual.

    Nama Jayengkusumo kemudian juga diabadikan sebagai nama salah satu jalan di Tulungagung.

    Disunting dari sumber: Devitasari RSA

    Tidak ada komentar:

    Sejarah

    Fiksi

    Inspirasi